FESTIVAL musik rock versi Log Zhelebour bisa dikatakan adalah ajang musik rock yang paling bergengsi dibanding festival serupa yang pernah diselenggarakan. Sejak pertama kali diadakan, dengan nama Festival Rock se Indonesia mencatat beberapa rekor. Antara lain penyelenggaraannya secara maraton selama 15 jam nonstop, dari jam pukul 10.30 hingga 01.30. Yang kedua diikuti 30 grup rock dari sejumlah kota di tanah air yang berlaga di atas panggung terbesar sepanjang sejarah pertunjukan musik rock di Indonesia waktu itu, 50 X 12 meter.
Log Zhelebour mengawal festival perdananya ini di lapangan sepakbola 10 November, Tambaksari, Surabaya, hari Minggu 14 April 1984, dengan dukungan sound-system Lasika yang melayani para peserta yaitu 30 grup rock dari Jakarta, Bandung, Jawa Timur dan Bali : LCC, Flash Rock, Amara, Grass Rock, Blues Brothers, Full of Shit, Heaven, Literature Rock, Vocation, Leizig, Warrock, Q Red, Squencer, Heart Breaker, Bom Chankar, Sensitive Band, Mat Bitel, Nickey Astria, D'Ronners, Smallers Band. Harley Angels, 2nd Smile, Jamrock, Bissing, Drop Out dan Elpamas. Mereka membawa sebuah lagu pilihan dan lagu wajib Djarum Super: Oh nikmatnya Djarum Super Filter, oh sedapnya Djarum Super filter, untuk memperebutkan hadiah Rp. 3 juta..
Para juri terdiri dari penyanyi God Bless Achmad Albar, penabuh drum Jelly Tobing, gitaris Ian Antono, pemetik bas Arthur Kaunang, pemain keyboard Abadi Soesman dan seorang wakil dari Depdikbud (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) memilih Harley Angles dari Bali sebagai juara pertama., LCC (Surabaya, juara dua), Elpamas (Pandaan, juara tiga), 2nd Smile (Jakarta, juara harapan) dan Drop Out (Irian Jaya, juara favorit), Juga dipilih penyanyi terbaik Bambang (Harley Angles), penyanyi terbaik wanita Chetty WS (LCC), pemain bas terbaik Indrawan (Harley Angels), penabuh drum terbaik Budi R (Jamrock, Bandung) dan pemain keyboard terbaik Andy (2nd Smile).
Sejarah musik rock Indonesia telah tertoreh dengan tinta merah pada festival rock yang pertama ini. Meskipun tidak masuk final atau menjadi juara, sejumlah pesertanya justru berhasil berkarir dalam industri musik. Salah satu contoh, grup Jamrock (yang sekarang dikenal dengan nama Jamrud) waktu itu hanya masuk final. Mereka terdiri dari Aziz MS (gitar), Ricky Teddy (bas), Agus (dram) dan Oppi (vokal). Setelah ikut festival , mereka malang-melintang di berbagai pentas musik rock, dengan mengusung karakter musik keras seperti heavy metal, trash metal, grindcore, hingga black metal seperti musik grup Metallica, Sepultura, Iron Maiden dan Helloween. Setelah perjalanan yang cukup panjang, dari panggung ke panggung dari kafe ke kafe akhirnya mereka dilirik pemandu bakat Denny Sabri. Yang kemudian membawa grup ini sekitar setahun berpentas di seputar daerah Jawa Barat.
Kemudian beberapa kali berganti personel. Drum pernah dihuni Agus (mantan drummer grup Sahara yang memperkuat grup Krakatau) dan Budi Haryono (drummer grup Gigi). Setelah Agus, Budi dan Oppi menarik diri, datang Sandy (penyanyi terbaik festival rock se Bandung, tapi menjadi drummer) dan Krisyanto menggantikan Oppi sebagai penyanyi utama, warna vokalnya dianggap memperkuat karakter musik Jamrud Setelah puas mengarungi panggung demi panggung menyanyikan lagu orang, Jamrud mengambil keputusan pada tahun 1995 dengan membuat lagu sendiri. Maka lahirlah album-album rekaman yang spektakuler: Nekad (1996), Putri (1997), Terima Kasih (1999) dan Ningrat (2000) yang terjual hingga jutaan kaset dan CD. Salah satu lagu Jamrud dari album-albumnya itu yang berjudul Pelangi Di Matamu sempat dinyanyikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004.
Keberhasilan Log dengan festival perdananya tahun 1984 menyebabkan Djarum Super kembali bersedia memberi dukungannya untuk pelaksanaan festival tahun berikutnya, 1985, yang dijuarai grup rock asal Pandaan, Malang, Elpamas. Elpamas menelorkan gitaris handal Totok Tewel, yang kemudian banyak bekerjasama dengan berbagai musisi dan grup, antara lain Kantata Takwa pimpinan pengusaha yang suka musik Setiawan Djody. Grup ini beranggota sejumlah pemusik kondang seperti Jockey Soeryoprayogo, Inisistri, Donny Fattah, Iwan Fals, Sawung Jabo dan Rendra tahun 1989 hingga sekarang.
Tiga grup rock asal Surabaya berturut selama tiga kali festival ini mendominasi juara; Grass Rock (1986), Adi Metal Rock Band (1987) dan Power Metal (1989). Grass Rock sempat tampil sebagai grup yang menjanjikan, namun sayang akhirnya bubar setelah menghasilkan sejumlah rekaman. Gitarisnya, Eddy Kemput, juga menjadi pemusik yang handal dan sering berkolaborasi dengan pemusik-pemusik lainnya. Sementara Power Metal sampai sekarang masih menunjukan eksistensinya dan tahun 2005 menerbitkan album rekaman terbarunya lewat Logiss Records, perusahaan rekaman Log Zhelebour yang bekerjasama dengan Iwan Sutadi Sidarta dengan benderanya Indo Semar Sakti, yang memayung perusahaan rekaman King Records, Billboard, Aruna dan Buletin Intrernasional. Logiss adalah gabungan dua nama, LOG (Log Zhelebour) dan ISS (Iwan Sutadi Sidarta).
Pada festival tahun 1986 grup rock Slank juga masuk final, tapi hanya berhasil menjadi juara hiburan. Slank sekarang adalah salah satu grup rock papan atas yang karismatik dan memiliki komunitas penggemar paling banyak dan konsisten. Tidak heran album-album rekaman mereka laris manis. Tentu kehadiran Slank yang mapan di blantika industri panggung dan rekaman musik rock Indonesia tidak terlepas dari adanya ajang lomba festival musik rock versi Log Zhelebour yang juga dikenal dengan nama Djarum Super Rock Festival.
Pada festival selanjutnya yang diadakan tiga tahun kemudian, 1991, Log menggandeng Gudang Garam sebagai penyandang dana. Semifinal yang diadakan di Malang dan final di Surabaya, mengusung grup rock Kaisar dari Solo sebagai yang terbaik. Djarum Super baru kembali mendukung Log pada festival yang ke tujuh dua tahun kemudian yaitu tahun 1993. Grup yang menjuarainya kali ini adalah Andromeda Rock Band dari Surabaya, namun finalnya diselenggarakan di Yogyakarta. Namun pada tahun 1996, Djarum Super absen dan Log bekerjasama dengan stasiun televisi Indosiar. Festival yang ke delapan ini juaranya adalah grup rock Teaser asal Temanggung.
Setelah itu selama lima tahun festival ini ditiadakan, karena kondisi ekonomi, politik dan sosial negara kita waktu itu Baru pada tahun 2001 Djarum Super kembali bersedia menjadi pandukung festival yang ke sembilan. Kali ini festival diawali dengan menjaring grup-grup dari setiap propinsi, sehingga tidak heran jika pesertanya berjumlah sampai ratusan grup. Dari semua itu dipilih sebanyak 25 grup untuk masuk ke semifinal dan kemudian 10 grup terbaik bertarung di babak final. Yang mejadi juara kali ini adalah grup U9 dari Kediri.
Dengan sistim yang sama festival musik rock versi Log Zhelebour kembali berlangsung untuk ke 10 kalinya tahun 2004 dan berhasil menjaring 800 grup di 18 propinsi. Dari ajang yang berlangsung selama 20 tahun ini begitu banyak lahir pemusik dan penyanyi rock yang menentukan perjalanan musik rock di Indonesia. Selain Jamrud dan Slank, Totok Tewel dan Eddy Kemput, masih ada sejumlah nama seperti Bomerang, gitaris Eet Syarani, penyanyi Mel Shandy, Ita Purnamasari dan lainnya yang meraih sukses dalam karir mereka setelah ikut festival musik rock versi Log Zhelebour.
Untuk ke 10 kali dalam kurun waktu 20 tahun, festival musik rock versi Log Zhelebour berlangsung di Stadion Tambaksari Surabaya, 10-11 Desember 2004. Semifinal pada hari pertama diikuti 25 grup dari 18 propinsi: Sumatera Barat (Cadenza, Pane), Sumatera Utara (Child Band), Nanggroe Aceh Darussalam (Manggots), Sumatera Selatan (Tahta Band, Metafora), Jawa Barat (Ferari, Mujizat), Jawa Tengah (Mr. B), Yogyakarta (Reload), Jawa Timur (The Break, Kobe, Daun), Bali (CTC Band, Big G 256), Sulawesi Selatan (Loe Joe, Indonesia Baru), Sulawesi Utara (Virgin ‘N Untouchable), Sulawesi Tengah (Traxtor), Jakarta (Kanda), Banten (Take Over), Kalimantan Timur (Eldee Cool), Kalimantan Barat (Paris 208), Kalimantan Selatan (Mr. X), dan Kalimantan Tengah (Mario Bross).
Setiap grup rata-rata menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk membawa dua lagu (wajib dan pilihan) dan persiapan alat musik. Alhasil penampilan ke 25 grup itu memakan waktu tidak kurang dari enam jam dan total menjadi tujuh ditambah break sholat magrib. Jarum jam menunjukan pukul 23.30 WIB ketika juri mulai bersidang untuk menjaring 10 grup yang pantas masuk final keesokan harinya. Sementara menunggu, band asal Kediri, U9, juara Djarum Super Rock Festival IX mengibur penonton yang kelelahan.
Mendekati pukul 01.00 dewan juri yang terdiri Artur Kaunang (musisi), Mel Shandy (penyanyi), Remy Sutansyah (wartawan), Bens Leo (wartawan), Yoyok (grup Padi), Raymond Ariaz (Power Metal), Arul Efansyah (Power Metal), Jockie Suryoprayogo (musisi), Ian Antono (musisi), dan Hubert Hendri (Boomerang) mengumumkan 10 finalis, yakni Take Over (Banten), Daun Band (Kediri), Mujizat (Bandung), Indonesia Baru (Pinrang), Eldee Cool (Samarinda), Mr X (Banjarmasin), Mr B (Klaten), Kanda Band (Jakarta), Kobe (Sidoarjo) dan Loe Joe (Makasar). Acara yang dimulai pukul 17.00 WIB baru berakhir menjelang pukul 01.00 dini hari.
Ke 10 finalis itu berlaga dihadapan sekitar 15.000 penonton yang memadati Stadion Tambaksari pada malam kedua. Semuanya berusaha. tampil seekspresif mungkin,. Tapi sayang beberapa peserta kelihatan kehabisan stamina dan tidak mampu bermain sebaik ketika di semifinal. Yang menonjol adalah aksi Billy, gitaris Mujizat Band yang mempertontonkan penguasaan alat musik dan lagu yang prima, baik lagu wajib maupun lagu pilihan. Tidak heran jika Billy dan grupnya menjadi pilihan para juri, hingga mampu mengatasi kesembilan grup lainnya.
Para juara Djarum Super Festival Rock Indonesia ke-X di Stadion Tambaksari Surabaya, 10-11 Desember 2004 adalah: Mujizat Band (Bandung, juara 1), Take Over (Banten, juara 2), Loe Joe (Makasar, juara 3), Mr. X (Banjarmasin, juara harapan), Daun Band (Kediri, juara favorit), Kobe (Sidoarjo, best performance), Billy (Mujizat Band, best guitarist), Ewin (Indonesia Baru Band, best drumer), Erwin Way (Mujizat Band, best bassist), Nora (Daun Band, best keyboard) dan Damar (Take Over Band) sebagai penyanyi terbaik.
Pada Festival Rock Indonesia ke XI Tahun 2007, Gudang Garam kembali mensponsori penyelenggaraan event tersebut dan disiarkan langsung oleh Indosiar. Band asal Salatiga, Workstation akhirnya berhasil menjadi jawara GGRC Minggu malam (17/06) di Gelora Bung Karno. Selain menggondol uang tunai 50 juta rupiah Workstation juga mendapat jatah rekaman album dari Log Zhelebour. Juara kedua diambil band CCCC asal Surabaya (Rp 40 juta) dan juara ketiga adalah Yello (Rp 30 juta). Sementara itu Parcel menjadi band favorit lewat polling sms. Sedangkan band dengan best performance diraih band asal Bandung Alas Roban, sementara juara harapan disabet Peacepot. Acara sendiri berlangsung lancar sejak pukul 12.00. Para penonton terhanyut dengan aksi para band peserta. Tak ketinggalan aksi panggung lainnya dari band-band yang sudah punya nama seperti Boomerang, Jamrud, J Rock, dan juga dihadiri rocker gaek Achmad Albar.
Wednesday, May 13, 2009
FESTIVAL ROCK INDONESIA
TRAUMA
TRAUMA adalah salah satu band pengusung musik `death metal'tertua di Indonesia yang masih aktif hingga saat ini. Terbentuk di Jakarta pada tanggal 18 Agustus 1992 dan sudah tampil lebih dari 250 kali di berbagai event di banyak kota di seluruh Indonesia seperti di seputar Jabodetabek, Bandung, Denpasar-BALI, Medan, Bogor, Sukabumi, Rangkasbitung, Krawang, Cilacap, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Solo, Cirebon, Kendal, Pekanbaru, dll...
Demo pertama TRAUMA "Incomplete damnation" dirilis di tahun 1997 dan di tahun 1998 TRAUMA akhirnya merilis full length album perdana yang berjudul "Extinction of Mankind" via label indie local ; MORBID NOISE RECORDS. Berisikan 10 buah lagu. Genap satu tahun setelah rilis, di tahun 1999 album ini kemudian dilisensi secara ekslusif oleh PSYCHIC SCREAM ENTERTAINMENT (Sebuah label asal Malaysia dengan dukungan distribusi yang kuat dari PONY CANYON) untuk market Malaysia,Singapore dan Thailand. Dan di tahun 2000, sebuah label anyar asal Chicago USA; OWL RECORDS akhirnya juga melisensi album "Extinction of Mankind" untuk pasaran yang lebih luas. Kali ini dalam format kaset dan juga CD. Label ini juga kemudian meriliskan Split album TRAUMA/CALLIGERY (Czech Republik) di tahun yang sama.
Selepas itu, TRAUMA juga kerap merilis split album dengan banyak band yang berasal dari berbagai Negara. Di tahun 2000 PSYCHIC SCREAM ENT (Malaysia) juga meriliskan split album TRAUMA dengan band UNVEILED yang berasal dari Malaysia untuk wilayah pemasaran worldwide. Label local EXTREME SOULS PRODUCTION (2002) juga meriliskan live TRAUMA dengan band `mince core' legenda anal Belgia; AGATHOCLES. Album tsb diberi tiel "Death Metal vs. Mince Core". Di tahun yang sama pula, respon yang sangat positif datang dari sebuah label asal Negeri Belanda; MANGLED MAGGOT STEW RECORDS. Label ini kemudian menggabungkan TRAUMA dan band asal Belanda; TUMOUR dalam sebuah split album yang diberi title "Death Metal vs. Gore Grind". Sukses dengan ini, MANGLED MAGGOT STEW RECORDS yang bermarkas di Holland ini kemudian meriliskan 4 way Split album yang berisikan 4 band; TRAUMA (Indonesia) / PLANKTON (Belanda) / SANGUINARY (Belanda) / INTUMESCENCE (Belanda)
Sejauh ini TRAUMA juga sudah ambil bagian di lebih dari 50 judul album kompilasi yang dirilis oleh label major maupun yang via indie label, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia. Salah satu kompilasi `terbesar' adalah "METALIK KLINIK" (Vol.1-1997 dan V-2003). Album Produksi Rotorcorp/MUSICA ini konon terjual lebih dari 100.000 keping hingga saat ini. Selain itu TRAUMA juga ikut serta dalam kompilasi album bertitel "PANGGILAN PULAU PUAKA' ( Vo1.II dan III) yang dirilis oleh PSYCHIC SCREAM ENT dari Malaysia. Khabarnya album ini juga merupakan album kompilasi musik metal terlaris di Malaysia pada tahun 2000-2001. PONY CANYON - Malaysia juga sempat menyertakan TRAUMA dalam kompilasi CD nya yang ber-titel "METAL KLASIK Malaysia vs. Indonesia". Lagu-lagu dari TRAUMA juga sempat ikut di berbagai album kompilasi yang diproduksi oleh label-label anal Prancis, Amerika, Australia, Russia, Jerman, Ukraina, Thailand, Mexico, dll.
Beberapa lagu milik TRAUMA juga sempat menjadi #1 di beberapa program musik rock di radio local termasuk I-Radio "I-ROCK" yang menempatkan lagu "Pelangi Hitam" dari TRAUMA (Juni 2002) di posisi teratas chart yang dibuatnya. Posisi ini bahkan sempat bertahan selama 5 minggu berturut-turut. TRAUMA juga wring menghiasi halaman-halaman interview dari berbagai media cetak di tanah air baik fanzine/magazine underground yang berasal dari berbagai kota di Indonesia maupun media-media yang lebih `mainstream'. TRAUMA juga kerap mendapatkan tempat di berbagai media cetak yang berasal dari luar Indonesia baik berupa Interview, profil band maupun ulasan album. Album-album TRAUMA juga kerap mendapat respons positif dari banyak label/Magazine di luar negeri seperti: RELAPSE (Usa) atau juga BRUTALIZED Magazine (Usa), bahkan Max Cavalera (SEPULTURA / SOULFLY) sempat memberi komentar Lagu-lagu TRAUMA via email. TRAUMA sempat tampil secara live selama 30 menit dalam sebuah acara televisi yang bejudul "Go-Rock" yang diadakan oleh TVRI di tahun 2002.
TRAUMA selalu berusaha tampil secara maksimal dan orisinil dalam penyuguhan musik death metal yang dimainkannya tanpa menjadi sebuah band `copy cat' band-band manta negara yang sangat banyak memberi pengaruh terhadap keberadaan dan eksistensi TRAUMA.
Akhirnya, pada tangga126 Maret 2003, TRAUMA merilis full length album ke-2 via KROSSOVER Records /MUSICA. Album ini diberi title "Paradigma; Demi Hidup Tak Perlu Harus Mati" dan berisikan 111agu. Album ini terjual lebih dari 10.000 unit selepas 2 minggu tanggal perilisannya... Video clip dari album ini ; "Api dalam Otak" juga kerap ditayangkan di MTV Indonesia di tahun 2003.
Dan 4 bulan selepas album "Paradigma..." dirilis, sebuah label indie EDELWEISS Production akhirnya juga meriliskan sebuah buku autobiography TRAUMA yang berjudul "Dimensi paradigma". Buku yang ditulis oleh Nino Aspiranta (Vocalis TRAUMA) ini berisikan lengkap tentang perjalanan karir band ini mulai tahun 1992-2003.
Atas banyaknya permintaan, di Bulan Desember 2004, genap 6 tahun semenjak debut album "Extinction of mankind" dirilis di tahun 1998, akhirnya, VARIANT MUSIC INDONESIA (VMI) dengan dukungan distribusi dari ALFA RECORDS sepakat untuk merilis ulang debut album ini termasuk 1 buah lagu unreleased yang menjadi bonus di dalamnya. Album ini tampil dalam kemasan yang baru (termasuk cover kaset yang baru). Dan lagu andalan "Human Suffering" yang dianggap sebagai 'lagu kebangsaan TRAUMA akhirnya juga dibuatkan video clip. Ini merupakan video clip ke-3 TRAUMA setelah "Penjara Dendam"(METALIK KLINIK II - 2002) dan "Api Dalam Otak" (Album "Paradigma..."- 2003).
Dan dengan line-up terbarunya di tahun 2007: Nino (Vocal), Heila (Guitar), Cokie (Drums) dan Rusdi (Bass) TRAUMA kembali masuk studio rekaman dan merampungkan materi album ke-3 yang akhirnya dirilis secara nasional oleh label anyar ROXANA777 Records (Dengan dukungan distribusi RNB) pada bulan November 2008 dengan title "DOMINASI KEMENANGAN". Dan album ini akan juga dirilis lisensi untuk pasaran Malaysia dan Singapore di bulan Desember 2008 oleh DARK COLLESEUM Records (Malaysia).
Discography :
1997 - Demo tape "Incomplete Damnation" (Morbid Noise Records)
1998 - 1st full album "Extinction of Mankind" (Morbid Noise Records) Sold Out
1999 - "Extinction of Mankind" Re-release/Underlicenced (Psychic Scream ntertainment/Pony Canyon-Malaysia)
2000 - "Extinction of Mankind" Re-release/Underlicenced (Owl Records - USA)
2000 - Split album TRAUMA/CALLIGERY (Czech Republic)-(Owl Records-USA)
2000 - Split album UNVEILED (Malaysia)/TRAUMA (Psychic Scream Entertainment/Pony Canyon - Malaysia)
2002 - Split album TRAUMA/AGATHOCLES (Belgium)-(Extreme Sould Production)
2002 - Split album TRAUMA/TUMOUR (Holland) - (Mangled Maggot Stew Records-Holland)
2002 - 4 Way Split Album TRAUMA/PLANKTON (Netherland)/SANGUINARY (Netherland)/INTUMESCENCE (Netherland)- Mangled Maggot Stew Records-Netherland)
2003 - 2nd full album "Paradigma ; Demi Hidup Tak Perlu Harus Mati" (Krossover Records/Hemaswara/Musica)
2003 - Autobiography Book "Paradigma...." (Edelweiss Production)
2004 - "Extinction of mankind" Re-release/Underlicenced (Variant Music Indonesia/Alfa Records)
2008 - 3rd full album "Dominasi Kemenangan" (Roxanna777 Records/RNB)
LINE-UP :
Nino Aspiranta: Vocal
St.Heila Tanisan: Guitar
Rusdi Hamid: Bass
Rahmadansyah Hsb. (Cokie): Drum
Tuesday, April 14, 2009
VARIOUS ARTIST - MASAINDAHBANGETSEKALIPISAN
Atist: Various Artist
Album: masaindahbangetsekalipisan
Genre: Hardcore, Punk, Metal, Metalcore, Ska, Alternatif
Country: Indonesia
01.Full of Hate - I know
02.BurgerKill - Revolt
03.RottenToThecore - Police on my back
04.Turtles.Jr - War Time
05.PAPI - Ignore
06.SendalJepit - (Iknow Iwill) wrecked it up
07.WaitingRoom - Ruang Tunggu
08.CherryBombshell - SuperEgo
09.PUPPEN - Sistim
10.BALCONY - From the urban gettos
11.DeadlyGround - Terrorize
12.CerealFever - pissme off this shit and bring me something to comfortabling myself
13.NUT4EAT - Argue Nothing
14.PLUM - Tribal
15.ThirdParties - Days
download
PAS BAND
KONON, KALAU bicara band indie yang sukses menembus pasar major dengan sukses, nama PAS BAND adalah nama teratas yang harus disebut. PAS Band mulai meniti karir dari panggung-panggung underground sejak 1989. Awalnya, band yang lahir di kampus Unpad yang diperkuat oleh Bambang (gitar), Trisno (bas), Richard Mutter (dram), dan Yuki (vokal) ini kebanyakan mengusung musik-musik beraliran keras macam hardcore.
GRUP yang mencampurkan warna musik rock, hip hop dan punk ini, Pas Band berdiri secara resmi pada tahun 1990. Pada tahun tersebut grup yang terdiri dari Beng Beng (gitar), Trisno (Bass), Yukie (vokal) dan Richard Muttler (drum) ini merilis album EP berbendera indie label dengan debut, Four Through The Sap. Mulai album kedua In (No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius Musikindo. Label ini membebaskan mereka untuk berkarya. Meskipun tidak bisa merangkul semua orang lewat musiknya yang tidak biasa, namun mereka mulai membangun basis massa yang setia dengan jalur yang mereka pilih. Album kedua ini diikuti oleh album-album mereka berikutnya, yaitu indieVduality (1997), Psycho I.D. (1998). Album kelimanya (KETIKA, 2001) disebut album kenangan drummer Richard yang meninggal awal Februari 2000. Untuk menyukseskan album tersebut, Pas Band menggunakan additional player, Sandy (U Camp), namun Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat kontrak dengan label lain. Sandy yang sekarang ini menjadi penyiar di I-Radio 89.6 FM bergabung di album keenam PAS 2.0 (2003), dan album ketujuh Stairway to Seventh (2004). 2 Tahun kemudian Pas Band meluncurkan album the best berisi 3 lagu barunya "Permata Yang Hilang","Romeo & Juliet", dan "Gladiator" dan 9 lagu hits lamanya. 2 Tahun seakan menjadi waktu yang PAS untuk mengumpulkan materi untuk album terbarunya,dan akhirnya Pas Band mengumumkan akan menelurkan album barunya pada tanggal 20 Maret 2008,berjudul Romantic,Lies & Bleeding. Hits terbarunya berjudul "Aku" yang bercerita tentang pengakuan seorang lelaki bajingan,telah malang melintang diputar di radio-radio dan internet.
BERAWAL dari band kampus di Bandung, Pas mencoba masuk ke musik Indonesia. Kini kehadirannya mewarnai permusikan tanah air. Adalah Yukie sang vokalis yang selalu tampil maksimal dalam setiap konsernya. Dalam penampilan bersama Dave Ghrol dari Foo Fighter, ketika mereka sempat manggung bareng, mantan dosen Sastra Jepang di Unpad ini pernah membuat atraksi kontroversial dengan membuka celananya di tengah penonton. "Itu memang emosional dan spontanitas saja," kilahnya. Yukie memandang bermusik adalah suatu pekerjaan moral, "Yang harus bisa menjadi pencerahan batin dan pikiran buat semua yang mendengar. Soal easy listening atau tidak itu kembali pada transfer perasaan."
Personil lain, TRISNO, tidak memungkiri bahwa lagu yang dibawakan Pas Band banyak menampilkan nuansa yang 'janggal' di telinga orang awam. Hal tersebut karena mereka banyak dipengaruhi oleh permainan grup musik Perfect No More dan Red Hot Chili Pepers. "Warna musik Pas Band bisa dikatakan rock yang terkontaminasi. Ya terkontaminasi rock, jazz, maupun heavy metal," ujar Trisno. Sarjana sastra Jerman yang adik kandung Beng Beng ini mengaku pada awalnya terpaksa sering meminjam bas milik pemain lain sebelum manggung, "Saat itu kami belum serius. Namanya juga band mahasiswa yang manggung kalau ada rame-rame," ujar Trisno yang kini sudah mampu membeli sendiri peralatan keperluan band di Singapura.
Untuk meraih kesuksesan seperti sekarang, gitaris ini mengaku telah mengalami pasang-surutnya kehidupan band. Bahkan sempat ganti personel beberapa kali. Bukan berarti kreasi bermusik mereka terhenti bahkan lebih tertantang lagi untuk memberikan karya terbaik. Kini malah boleh dibilang grup musik asal kota kembang ini telah mengibarkan bendera "indie label" di tengah "major lebel" yang menguasai industri musik.
Grup yang memulai karirnya dari ajang Indie Lable ini mempunyai keistimewaan dari segi lirik-lirik mereka. Lirik yang mereka tawarkan banyak mengandung pesan-pesan moral yang dibalut dalam bahasa yang puitis. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran Yukie sang vokalis yang memang memberikan kontribusi terbesar dalam penciptaan lirik dari Pas Band.
Selain itu mereka juga memiliki kekuatan dari segi musik yang didukung oleh Bengbeng dengan permainan gitarnya yang cukup apik, Trisno dengan cabikan bassnya yang 'galak' serta Richard dengan gebukan drumnya yang menggebu dan sekarang posisinya digantikan oleh Sandy yang tak kalah bagusnya.
Sejalan dengan perjalanan waktu dan bertambahnya usia mereka, mereka mulai menunjukkan kedewasaannya dalam bermusik... Jika pada album pertama 'For Through The Sap' yang diikuti oleh masing-masing 'In (No) Sensation', dan 'IndiVduality' mereka menawarkan musik yang hingar bingar hampir diseluruh lagunya, mulai album 'Psycho ID' mereka menawarkan musik yang dapat dikatakan cukup pantas untuk ukuran mereka yang mulai memasuki usia kedewasaan.
PAS Band yang kini telah menghasilkan album dari label besar Aquarius. Bersama Puppen, Pure Saturday, Koil, Pas Band termasuk grup-grup awal yang sejak sekitar 1994-an terus bertahan dengan idealisme bermusik dengan membuat album sesuai selera band. Belakangan lagu Jengah atau Malam Tetaplah Malam dari album Pas terbitan Aquarius itu banyak digemari publik.
DI BANDUNG sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya.
Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel "Masaindahbangetsekalipisan." Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.
Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel "Four Through The S.A.P" ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.
Diskografi
* Four Through The Sap (1993)
* In (No) Sensation (1995)
* indieVduality (1997)
* Psycho I.D. (1998)
* KETIKA . . . (2001)
* PAS 2.0 (2003)
* Stairway to Seventh (2004)
* The Be(a)st of Pas (2006)
* Romantic, Lies & Bleeding (2008)
BETYRAYER - PASUKAN BERANI MATI
Artist: Betrayer
Album: Pasukan Berani Mati
Year: 1998
Genre: Thrash Metal
Country: Indonesia
Tracklist:
01. Pasukan Berani Mati
02. The Human Rights
03. Habis Gelap Tak Terbit Terang
04. Planet Dies
05. Sebelum Lahir Dan Setelah Mati
06. Forest Amazed
07. To Defend The Violence
08. Hypocrisy
download
TENGKORAK - AGENDA SURAM
Band: Tengkorak
Album: Agenda Suram
Genre: Grindcore
Country: Indonesia
Tracklist:
01. Intro
02. Jihad
03. Boycott Israel
04. United States of Asu
05. Digging The Grave For Crying Mass
06. Mass Forgiveness
07. Zionist Exaggration
08. Hisbullah
09. Dajal Dunia
10. Popular Cannibal
11. Trias Politica
12. Celebrity Syndrome
13. Disgusting Agenda
14. Curse Of Corruption
15. Buruh
16. Dead by Billing
17. Busuh
18. Genital Tour
19. Konvoi Megah Mobil Pejabat
20. Patroli Buas
download
NETRAL
NETRAL adalah Group Band yang dibentuk pada bulan November 1992. Dimana oleh pers Indonesia dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal.
Musik adalah Suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang.
Personil awal band yang mengusung punk ini adalah Bagus Dhanar Dhana [bas/vokal], Gabriel Bimo Sulaksono [drum], dan Ricy Dayandani alias Miten [gitar]. Mulanya, mereka memainkan musik-musik dari luar negeri seperti Nirvana, Sexpistol, Sonic Youth, The Cure, dan lain-lain. Juga sering mengisi acara-acara di SMA-SMA maupun Universitas-Universitas di Jabotabek. Penampilan mereka ini membuat mereka dikagumi anak-anak remaja. Termasuk juga remaja asing yang bersekolah di Jakarta Internasional School (JIS). Dengan acara rutin yang dibuat anak-anak JIS ini yaitu BLACK HOLE yang diadakan di kawasan Gatot Subroto. Netral kerap kali diundang untuk menjadi pengisi acara tersebut.
Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, dengan melalui perjuangan yang tidak ringan, Netral akhirnya mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti Netral berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini.
Hal ini membuat promotor-promotor Indonesia dan media asing tertarik untuk mementaskan Netral. Tercatat sebanyak lebih dari 50 pementasan dalam 1 tahun di seluruh Indonesia.
Berita tentang Netral juga banyak terdengar di media Elektronik dan juga di media cetak remaja. Hampir semua majalah remaja di Indonesia pernah memuat ulasan tentang band Netral, bahkan majalah sekelas Gatra memuat tentang band ini satu halaman penuh.
Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.
Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.
Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral.
Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik.
Kepribadian sederhana dan apa adanya yang dimiliki oleh Netral membuat band ini banyak disukai oleh siapapun, baik pers, promotor, produser, maupun Fans.
Daya tarik group band ini mulai berkembang seiring dengan berkembangnya era Globalisasi. Dimana suatu masyarakat tidak statis terhadap suatu pengaruh, tetapi mulai membuka diri untuk mengambil apa yang cocok dan baik buat dirinya.
Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul Album Minggu Ini dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video Pucat Pedih Serang buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.
Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.
Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.
Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul PATEN pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Deasy Fitri, hits Netral yang berjudul Nurani dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, 98, Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar.Sound Guitar yang unik dan pukulan Drumm Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.
Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil aja netral merilis album ke V dengan judul Oke Deh dengan hits singlenya Bertarung. Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.
Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, makan akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel Kancut dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental. Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala Netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.
Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping VCD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama Kancut Record Netral merilis album Hitam, dengan single pertamanya Haru Biru. Album ini disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.